“Kita harus bertindak cepat!” teriak Buaya.
“Benar. Pemburu itu sangat kejam. Kalau begini terus, jenis kita bisa punah. Dia tak hanya membunuh banyak binatang mangrove, tapi juga menebangi pohon mangrovenya,” Biawak menimpali.
“Apa yang harus kita lakukan?,” kata Kepiting cemas.
“Kita hanya bisa berdoa kepada sang Dewata. Semoga Bang Buru dibukakan hati, mata dan pikirannya,” kata Udang bijak.
“Kita juga harus berbuat sesuatu, Dang. Jangan hanya berdoa dan menunggu saja,” saran Monyet.
“Benar. Ayo kita rundingkan, bagaimana caranya mengusir dan melawan Bang Buru agar bisa keluar dari hutan mangrove kita!,” teriak Buaya semangat. Malam itu mereka rapat besar sampai fajar. Akhirnya, sebuah rencana disepakati.