Badai pertanyaan yang tadi malam sempat ada—sebelum tergantikan oleh saluran mesum di TV—kini mucul lagi, dengan kekuatan yang tidak hanya mampu menjebol tembok Cina.Kenapa aku ada di Jakarta? Kenapa aku harus bertemu dengan Arini? Kenapa aku lebih memilih disini daripada ikut OSPEK di kampus? Kenapa aku malah melakukannya malam itu? Kenapa? Seakan didorong oleh entah rasa apa yang ada di hatiku sekarang, aku merasa mulutku harus bicara.