“Jadi kau benar hamil?! Romani kau pemimpin redaksi majalah pengantin! Bagaimana mungkin seorang dengan kedudukanmu bisa hamil di luar nikah?Bagaimana dengan citra majalahmu terlebih citra perusahaan kita?!” Romani selalu mengikuti kata hatinya dan terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan dan bantuan justru datang dari pihak yang tidak pernah dibayangkannya. Dari pria yang berkata “Aku berniat menikahimu bukan karena kasihan tapi karena kita senasib, Rom. Kita orang – orang yang hidup dalam labirin sesat yang kita buat sendiri tanpa sadar. Seiring waktu kita semakin kehilangan arah. Secara kebetulan kita bertemu dalam labirin itu. Kenapa tidak kita menyusurinya bersama untuk mencari jalan keluar?”