Cerita untuk Bumi
Jilid 1: Rumah Keong
Dari setiap goresan pena, terangkailah untaian kata-kata yang membentuk sekeping cerita. Setiap cerita ini kami persembahkan untuk Sang Bumi, rumah kita....
Pak Guru. ”Tidak lama sesudah itu, aku mendapat kabar mengenai bencana Tsunami di Aceh. Aku tidak menemukan nama Pak Guru di daftar nama korban yang selamat, maupun yang meninggal dunia“
Sigit. Sejak kepergian Sigit ke ruang tahanan Kepolisian Kota Kita, rumah berpagar bambu di kaki gunung itu tampak sepi
Rumah Keong. Saat musim penghujan, semerbak harum hijau dedaunan menemaninya menjaga bayi padi. Ia tidak mau ketinggalan membasuh jiwanya dari tiap gerak tarian hujan itu
Dan masih banyak lagi....
Melalui Cerita untuk Bumi, kami berharap manusia bisa lebih mencintai bumi ini. Royalti dari penjualan Cerita untuk Bumi akan kami sumbangkan untuk penghijauan melalui organisasi Greenpeace.
Didukung oleh: www.anotherhope.blogspot.com
Dikoordinasikan oleh: Kang Yoyon dan Marchaela